PENDAHULUAN
Berbicara tentang pendidikan di Indonesia seolah tidak mengenal kata selesai. Saya memperkirakan penyebabnya ada dua. Pertama, pasimisnya masyarakat atas kebijakan pemerintah. Kedua, terlalu bersemangatnya pemerintah untuk mengikuti cepatnya perkembangan pendidikan di belahan lain dunia ini. Bisa jadi pemerintah iri dengan gemerlapnya pendidikan sistem pendidikan di Malaysia, Korea Selatan, Jepang, Jerman, Amerika, Finlandia dan negeri-negeri lain.
Semestinya kita bisa belajar banyak dari sejarah. Dulu, negeri ini dikenal sebagai produsen guru terbaik, hingga pihak negeri tetangga seperti Malaysia, merasa perlu mengimpor guru dan tenaga pendidik lainnya dari negeri khatulistiwa ini. Akan tetapi seolah itu tak lebih dari sekedar kenangan manis. Hasil survey PISA terbaru, tahun 2005 lalu menyebut Indonesia menduduki ranking 112. Jauh berada di bawah Malaysia dan Bangladesh. Hal itu menunjukkan kenyataan yang membuat kita mengelus dada. Kondisi Human Development Index (HDI) erat kaitannya dengan kualitas sumber daya manusia yang ada.
Polemik pendidikan di Indonesia selama ini berkutat pada persoalan dana, pengadaan infrastruktur, dan kurikulum bongkar pasang. Seharusnya perdebatan itu tak perlu dilakukan. Sebabnya sederhana saja, bahwa pengadaan ketiga hal itu mutlak menjadi tanggungjawab pemerintah. Tentu jika memang membutuhkan masukan dari pihak lain, misalnya pengusaha, pakar pendidikan, atau perwakilan masyarakata, hal itu sangat memungkinkan.
Momentum hari Pendidikan Nasional bulan Mei kemarin pemerintah telah menunjukkan itikad baiknya dengan meluncurkan tiga pilar rencana strategis pembangunan pendidikan yaitu, pertama, peningkatan dan penguatan akses pendidikan. Kedua, peningkatan relevansi dan daya saing mutu pendidikan. Ketiga, peningkatan tata kelola dan citra publik pengelola pendidikan.
Pendidikan Indonesia memerlukan komitmen dan konsistensi pada visi dan misinya. Pendidikan Indonesia memerlukan revolusi yang bisa membawa keluar dari benang kusut dan persoalannya. Yang lebih utama dalam pengelolaan pendidikan adalah kejujuran dalam menajemen. Lebih utama lagi ”kualitas” guru harus diperhatikan sehingga pendidikan yang bermutu bisa terwujud untuk Indonesia. Dengan kata lain ”pendidikan untuk Indonesia dan Indonesia yang berpendidikan.”
Selanjutnya, makalah dapat di download pada link ini --> MAKALAH LANDASAN PENDIDIKAN
0 comments:
Post a Comment